83. Jangan Khawatir, Tidak Akan Mati Sampai Rezeki Kita Habis
Banyak orang yang murung durja karena terbatasnya rezeki. Setiap hari yang ada resah,gelisah,susah tidur bahkan tidak enak makan. Hidupnya sangat menderita, hampir tidak ada nikmat yang bisa dirasakan. Akibatnya malas berusaha untuk meraih kehidupan yang lebih baik, rasa putus asa hampir menghinggapi dirinya. Sungguh kasihan nasib tersebut.
Padahal, seseorang tidak mungkin mati sampai sempurna rezekinya. Maksudnya, urusan rezeki tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena sudah menjadi kewajiban Allah Swt untuk memenuhinya. Yang penting tetap berusaha semaksimal mungkin dengan niat ibadah. Dari Jabir bin ‘Abdillah ra, Nabi Muhammad saw bersabda;
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ
Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram. (HR. Ibnu Majah).
Takwa menjadi kata kunci segalanya. Dalam kondisi lapang wajib bertakwa, dalam kondisi sulit,rezeki serba kurang,dan masalah membelit, takwa tetap tidak boleh ditinggalkan. Jangan sampai karena kondisi yang menjepit seseorang meninggalkan ketakwaanya. Apalagi menggunakan semboyan menyesatkan dalam urusan mencari rezeki, Yang haram saja sulit apalagi yang halal. Rezeki di tangan Allah Swt, kapan mau diberikan dan berapa banyaknya, hanya Allah Swt yang berhak memastikan.
Manusia hanya wajib berusaha tidak wajib mendapat. Usaha manusia bukanlah penyebab datangnya rezeki, tapi hanya kondisi yang menyertainya saja. Tanpa berusaha pun jika Allah Swt menghendaki pasti datang rezeki tersebut, tapi Allah Swt mewajibkan berusaha. Lihatlah Cicak, binatang yang hanya bisa merayap tapi makanannya adalah makhluk yang bisa terbang. Sungguh tidak bisa dicerna akal, namun itulah cara Allah Swt dalam membagi rezekinya. Manusia wajib berusaha sebagaimana cicak berusaha mendekat pada mangsanya. Jika manusia paham alur rezeki dan yakin dengan keadilan Allah Swt, manusia tidak perlu menggunakan cara haram untuk meraih rezekinya. Cara akan ditanyakan Allah Swt kelak. Kalau memang ditakdirkan menjadi rezekinya pasti akan Allah Swt berikan. Namun, jika bukan rezekinya, dengan cara secanggih apa pun tidak mungkin bisa diraih.
Untuk menyakinkan tentang rezeki ini. Nabi Muhammad saw telah menjelaskan dengan sempurna. Rezeki dan ajal selalu bersamaan tidak bisa dipisahkan. Ada ajal pasti rezeki akan Allah Swt berikan. Rezeki habis artinya ajal pasti tiba. Dari Ibnu Mas’ud ra, Nabi saw bersabda;
.
إِنَّ رُوْحَ القُدُسِ نَفَثَ فِي رَوْعِي إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا ، فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتَبْطَاءَ الرِّزْقُ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِي اللهَ ؛ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرِكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ
Sesungguhnya Ruh Qudus (Jibril) telah membisikkan ke dalam batinku, bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.(HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah dan Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir .
Jangan sampai ketidak sabaran dalam mendapatkan rezeki kemudian menghalalkan segala cara. Merampas rezeki orang lain. Orang semacam ini tidak mempunyai adab sama sekali terhadapap Pencipta-Nya. Usaha atau cara menjadikan status rezeki apakah halal atau haram. Rezeki jika didapat dengan cara halal maka menjadi rezeki halal, jika didapat dengan cara yang haram, haramlah rezeki tersebut. Sungguh rugi jika harus cara haram yang digunakan, sebab kalau memang itu rezekinya pasti allah Swt berikan, tinggal menunggu waktu saja. Semoga rezeki kita termasuk rezeki yang halal dan berkah. Amin []
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar