74. Belajar Kesabaran dari Anak Kecil
Sabar adalah sifat terpuji yang harus dimiliki seorang muslim. Sabar sangat dibutuhkan sebagai modal menjalani beratnya hidup. Begitu pentingnya, Allah Swt menjadikan sabar dan sholat sebagai media untuk menolong diri. Maknanya, Allah Swt akan memberikan pertolongan kepada orang yang memiliki sifat sabar dan istikamah mendirikan sholat. Dengan dua media tersebut, insyaallah hidup mudah dan terarah.
Sabar mudah diucapkan, namun sulit dalam penerapan. Indikasi orang sabar adalah tenang pada saat mendapat hantaman atau musibah pertama kali.
إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى
Sesungguhnya namanya sabar adalah ketika di awal musibah. Demikian sabda Nabi saw yang diriwayatkan Imam Bukhari. Orang akan memiliki kesabaran ketika mau belajar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kesabaran akan terbentuk dengan pemahaman yang mendalam dan terpaan ujian.
Kesabaran juga bisa muncul setelah menyaksikan peristiwa sekitar lalu mengambil ibrah darinya. Peristiwa yang dialami Fudhail bin Iyab yang mencoba meniru anak kecil dalam merebut belas kasih ibunya sangat inspiratif sekali. Kisah tersebut termaktub dalam kitab Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah, Juz 6,halaman 22.
قال الفضيل بن عياض رحمه الله تعلمت الصبر من صبي صغير :-
ذهبتُ مرة إلى المسجد فوجدت امرأة داخل دارها تضرب ابنها وهو يصرخ ففتح الباب وهرب فأغلقت عليه الباب.
قال : فلما رجعتُ نظرتُ، فلقيت الولد بعدما بكى قليلا نام على عتبة الباب يستعطف أمه فرق قلب الأم ففتحت له الباب.
فبكى الفضيل حتى ابتلت لحيته بالدموع وقال : سبحان الله لو صبر العبد على باب الله عز وجل - لفتح الله له... !
قال أبو الدرداء رضي الله عنه جـدوا بالدعـاء فإنه من يكثـر قـرع الباب يوشك أن يفتح له مصنف ابن أبي شيبة 6/22 :
Al-Imam Al-Fudhail bin Iyyadh ra pernah berkata: Aku pernah belajar kesabaran dari seorang anak laki-laki yg masih kecil. Lalu beliau menceritakan .’Suatu hari aku pergi menuju masjid dan aku dapati di suatu rumah dekat masjid ada seorang wanita di dalam rumahnya sedang memukul anak laki-lakinya, anak itu menjerit atau menangis dengan suara yang keras . Kemudian pintu rumah itu terbuka, dan larilah anak tersebut keluar dari rumahnya. Kemudian pintu itu pun ditutup dari dalam. (Setelah itu Al-Fudhail ra melanjutkan perjalanannya ke masjid untuk sholat.) Lalu beliau melanjutkan ceritanya : Ketika aku pulang dari masjid, aku melihat dan dapati anak tadi, setelah menangis dan keluar rumah, sebentar kemudian dia tertidur di depan pintu rumahnya meminta belas kasihan ibunya. Setelah itu, hati ibunya pun merasa iba kepadanya, lalu dia membukakan pintu untuk anaknya tersebut. Menyaksikan kejadian ini Al-Fudhail pun menangis, sampai basah jenggotnya oleh cucuran air matanya sendiri. Kemudian beliau berkata mengambil pelajaran dari kisah yang disaksikannya: Subhanalloh ! Seandainya saja seorang hamba mau bersabar untuk berdiri atau berada di ambang pintu Allah Swt mengharap ampunan dan belas kasihan , tentu Allah Swt akan membukakan pintu (rahmat dan ampunan) untuknya. Abu Darda ra pernah berkata : Bersungguh-sungguhlah ketika berdoa. Karena sesungguhnya doa itu adalah diantara perkara yg paling banyak mengetuk pintu,yang hampir-hampir pintu itu akan dibuka untuknya karena kesungguhannya dalam doa.
Hikmah yang bisa diambil adalah harus selalu belajar untuk bisa menjadi penyabar. Peristiwa apa saja dan dari siapa pun bisa menjadi media. Jangan pernah menganggap orang yang lebih rendah tidak bisa memberi manfaat sama sekali. Ada tidaknya manfaat tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Kesabaran sangat penting untuk meraih ampunan Allah Swt. Semarah apapun ibu dan sebesar apa pun kesalahan anak, ternyata dengan modal tangisan dan kesabaran, luluh juga hati Sang Ibu. Demikian pula dengan kita, sebesar apa pun dosa yang ada, ketika terus berdoa minta ampunan bahkan dengan tetesan air mata, Allah Swt pasti akan mengampuninya. Kasih sayang Allah Swt tidak bisa dibandingkan dengan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Nabi Muhammad saw pernah mengabarkan betapa luas kasih sayang Allah Swt.
إن لله مائة رحمة أنزل منها رحمة واحدة بين الجن والإنس والبهائم والهوام، فيها يتعاطفون، وبها يتراحمون، وبها تعطف الوحش على
ولدها، وأخر الله تسعا وتسعين رحمة يرحم بها عباده يوم القيامة
Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat (kasih sayang). Salah satu di antaranya diturunkan kepada kaum jin, manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan di dunia ini. Dengan kasih sayang yang hanya satu bagian itu mereka saling berbelas kasih dan saling menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah mengakhirkan 99 kasih sayang untuk dicurahkan kepada hamba-Nya pada hari kiamat nanti. (HR Imam Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh ra). Betapa luas kasih sayang Allah Swt kepada hamba-Nya. Terhadap kasih sayang yang tidak bertepi itu, sungguh rugi jika manusia gagal mendapatkannya. Semoga kita termasuk orang yang berhiaskan sifat sabar. Sabar dalam meraih ampunan Allah Swt. Amin[]
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar